This Life is not like a Fairy Tale

Tuesday, March 31, 2015

Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention) dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Entrepreneurial intention atau niat kewirausahaan
dapat diartikan sebagai langkah awal dari
suatu proses pendirian sebuah usaha yang umumnya
bersifat jangka panjang (Lee & Wong, 2004).
Menurut Krueger (1993), niat kewirausahaan mencerminkan
komitmen seseorang untuk memulai usaha
baru dan merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan
dalam memahami proses kewirausahaan pendirian
usaha baru.(Read More)


Niat kewirausahaan akhir-akhir ini mulai mendapat
perhatian untuk diteliti karena diyakini bahwa
suatu niat yang berkaitan dengan perilaku terbukti
dapat menjadi cerminan dari perilaku yang sesungguhnya.
Dalam teori planned behavior (Fishbein
& Ajzen, 1985 dalam Tjahjono & Ardi, 2008)
diyakini bahwa faktor-faktor seperti sikap, norma
subyektif akan membentuk niat seseorang dan
selanjutnya secara langsung akan berpengaruh pada
perilaku. Oleh karena itu pemahaman tentang niat
seseorang untuk berwirausaha (entrepreneurial intention)
dapat mencerminkan kecendrungan orang untuk
mendirikan usaha secara riil (Jenkins & Johnson,
1997).


Pada dasarnya pembentukan jiwa kewirausahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
(Priyanto, 2008). Faktor internal yang berasal dari
dalam diri wirausahawan dapat berupa sifat-sifat
personal, sikap, kemauan dan kemampuan individu
yang dapat memberi kekuatan individu untuk
berwirausaha. Sedangkan faktor eksternal berasal dari
luar diri pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur
dari lingkungan sekitar seperti lingkungan keluarga,
lingkungan dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan
sosial ekonomi dan lain-lain.
Beberapa karakteristik psikologis ditemukan
dalam sejumlah studi sebagai determinan dari perilaku
kewirausahaan seperti:
(i) kebutuhan untuk
berprestasi/need of achievement (Gorman et al., 1997;
Littunen, 2000; Nishanta, 2008), 
(ii) inisiatif dan
kreativitas (Gorman et al., 1997; Gerry et al., 2008),
(iii) kecendrungan mengambil resiko/the propensity
to take risk (Hisrich & Peters, 1995; Gerry et al.,
2008), 
(iv) kepercayaan diri dan locus of control
(Gorman et al., 1997; Nishanta, 2008), 
(v) self-esteem
and perilaku inovatif (Robinson et al., 1991), 
(vi)
nilai–nilai yang dianut dan tujuan personal (Gorman
et al., 1997) dan
(vii) leadership (Gerry et al., 2008).
Selain faktor personality traits, beberapa studi
lain menyoroti pengaruh sikap (attitudes) individual
terhadap niat kewirausahaan. Gurbuz & Aykol (2008)
dan Tjahjono & Ardi (2010), menemukan beberapa
unsur sikap yang terdapat dalam model Theory of
Planned Behavior dari Fishbein dan Ajzen (TPB)
berpengaruh terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.
Unsur-unsur sikap yang terdapat dalam TPB
mencakup autonomy/authority, economic challenge,
self realization, dan perceived confidence, security &
workload, avoid responsibility, dan social career.

Beberapa studi juga menemukan faktor sosio demografi
dapat mendorong munculnya niat seseorang
untuk berwirausaha. Faktor-faktor sosio demografi
yang diteliti antara lain meliputi jenis kelamin, umur
(Johnson et al., 2010) dan pekerjaan orangtua (Gerry
et al., 2008; Nishanta, 2008).

Model penelitian niat kewirausahaan seseorang
kurang lengkap kalau tidak melibatkan faktor kontekstual
disamping faktor sosio demografi dan faktor
sikap seseorang, karena ketiga kelompok faktor
tersebut membentuk satu kesatuan yang integral
didalam model penelitian niat kewirausahaan seseorang.

Beberapa faktor kontekstual yang cukup
mendapat perhatian peneliti adalah peranan pendidikan
kewirausahaan dan pengalaman kewirausahaan
(Vesper & McMullan, 1988; Kourilsky & Carlson,
1997; Gorman et al., 1997; Rasheed, 2000). Secara
teori diyakini bahwa pembekalan pendidikan dan
pengalaman kewirausahaan pada seseorang sejak usia
dini dapat meningkatkan potensi seseorang untuk
menjadi wirausahawan. Beberapa penelitian menunjukkan
hasil yang mendukung pernyataan tersebut
(Kourilsky & Walstad, 1998; Gerry et al., 2008).
Selain pendidikan dan pengalaman kewirausahaan,
dukungan pihak akademik (academic support),
social support dan dukungan lingkungan usaha
(Gurbuz & Aykol, 2008) juga diduga merupakan
faktor kontekstual yang berpengaruh terhadap niat
kewirausahaan.




Share:

0 comments:

Post a Comment